Sempat dipesan ayahnya untuk tidak terjun ke dunia politik,
Fayakhun Andriadi akhirnya tidak bisa menolak perkataan nuraninya. Padahal,
ayahnya yaitu Ir. Haditirto Djoyodirdjo merupakan salah satu tokoh pendiri Partai
Golkar (waktu itu masih disebut dengan nama Golkar saja) di Jawa Tengah. Tidak
berhenti di situ saja, beliau sempat menajdi pimpinan FKP (Fraksi Karya
Pembangunan) DPR dan MPR RI pada sekitar tahun 1980an.
Makna Berpolitik bagi Fayakhun Andriadi |
“Kita ini ada jalur laut ke arah timur, tengah dan barat. Ke
barat, dangkalan Selat Sunda dan Selat Malaka. Sedangkan arah ke tengah Palu
dan arah timur ke Papua. Nah, di situ kan banyak konflik. Jadi kok ada
pola-pola baratnisasi di Indonesia, kalau dilihat secara geopolitik”, ungkap
Fayakhun Andriadi mengungkapkan alasan kenapa kemudian ia pada akhirnya
memutuskan untuk terjun di dunia politik.
Lebih lanjut, Fayakhun Andriadi mengungkapkan bahwa pada pengamatannya ada pola yang mirip dengan
tanda-tanda awal kehancuran Uni Soviet. Tanda-tanda tersebut dapat bisa dilihat
dari banyaknya konflik yang terjadi di daerah-daerah perbatasan. Hal ini
membuat Fayakhun Andriadi berpikir bagaimana kalau negara ini mengalami nasib
yang sama dengan Yugoslavia.
Tidak bisa diam saja melihat gelagat yang terjadi, Fayakhun
Andriadi mengambil keputusan untuk tidak lagi acuh terhadap persoalan
kebangsaan.
“ Pertanyaan saya, kalau saya peduli politik, apa yang harus
saya buat? Pertama-tama apa kendaraanya? Ya..partai politik. Karena perubahah
itu hanya bisa dilakukan didalam sistem. Di luar sistem berlaku jargon anjing
menggongong kafila berlalu,” ungkap Fayakhun Andriadi memberikan penjelasan
mengenai keputusannya menjadi anggota bahkan pengurus partai politik.
Dengan jejaring politik yang sudah dibangun ayahnya tentu bukan
hal yang sulit bagi Fayakhun Andriadi untuk masuk ke dalam sistem politik dan
meraih kekuasaan. Tetapi bukan itu kalkulasinya. Menjadi kepala ikan teri atau
ekor ikan hiu adalah pertimbangannya dalam menentukan pilihan kendaraan
politik ketika ia memilih untuk bergabung bersama DPP Golkar untuk divisi
Informatika.