Sabtu, 29 April 2017

Makna Berpolitik bagi Fayakhun Andriadi

Sempat dipesan ayahnya untuk tidak terjun ke dunia politik, Fayakhun Andriadi akhirnya tidak bisa menolak perkataan nuraninya. Padahal, ayahnya yaitu Ir. Haditirto Djoyodirdjo merupakan salah satu tokoh pendiri Partai Golkar (waktu itu masih disebut dengan nama Golkar saja) di Jawa Tengah. Tidak berhenti di situ saja, beliau sempat menajdi pimpinan FKP (Fraksi Karya Pembangunan) DPR dan MPR RI pada sekitar tahun 1980an.

Makna Berpolitik bagi Fayakhun Andriadi
Makna Berpolitik bagi Fayakhun Andriadi


“Kita ini ada jalur laut ke arah timur, tengah dan barat. Ke barat, dangkalan Selat Sunda dan Selat Malaka. Sedangkan arah ke tengah Palu dan arah timur ke Papua. Nah, di situ kan banyak konflik. Jadi kok ada pola-pola baratnisasi di Indonesia, kalau dilihat secara geopolitik”, ungkap Fayakhun Andriadi mengungkapkan alasan kenapa kemudian ia pada akhirnya memutuskan untuk terjun di dunia politik.

Lebih lanjut, Fayakhun Andriadi mengungkapkan bahwa  pada pengamatannya ada pola yang mirip dengan tanda-tanda awal kehancuran Uni Soviet. Tanda-tanda tersebut dapat bisa dilihat dari banyaknya konflik yang terjadi di daerah-daerah perbatasan. Hal ini membuat Fayakhun Andriadi berpikir bagaimana kalau negara ini mengalami nasib yang sama dengan Yugoslavia.

Tidak bisa diam saja melihat gelagat yang terjadi, Fayakhun Andriadi mengambil keputusan untuk tidak lagi acuh terhadap persoalan kebangsaan.

“ Pertanyaan saya, kalau saya peduli politik, apa yang harus saya buat? Pertama-tama apa kendaraanya? Ya..partai politik. Karena perubahah itu hanya bisa dilakukan didalam sistem. Di luar sistem berlaku jargon anjing menggongong kafila berlalu,” ungkap Fayakhun Andriadi memberikan penjelasan mengenai keputusannya menjadi anggota bahkan pengurus partai politik.

Dengan jejaring politik yang sudah dibangun ayahnya tentu bukan hal yang sulit bagi Fayakhun Andriadi untuk masuk ke dalam sistem politik dan meraih kekuasaan. Tetapi bukan itu kalkulasinya. Menjadi kepala ikan teri atau ekor  ikan hiu adalah pertimbangannya dalam menentukan pilihan kendaraan politik ketika ia memilih untuk  bergabung bersama DPP Golkar untuk divisi Informatika.

Berbeda dengan pandangan sebagian orang mengenai politik, Fayakhun Andriadi menganggap dunia politik tidak semata-mata berbicara mengenai kekuasaan. Kekuasaan hanyalah sarana untuk berbuat bagi bangsa sebagai rasa terima kasih kita terhadap tanah tumpah darah tercinta. Masuk menjadi bagian dari sebuah partai besar tentu banyak tantangan, tetapi juga tempaan. Tetapi dalam politik tantangan dan tempaan itulah yang membuat seseorang menjadi the real politican.